Tetapi apapun namanya istilah Idul Fitri buat kita adalah “mengungkapkan suatu kegembiraan setelah kurang lebih satu bulan kita yang beragama Islam berpuasa di siang hari dan kembali seperti biasa makan, minum dan berhubungan seks di siang hari.” Tapi bagi kita yang penting adalah Idul Fitri berarti “kembali ke kampung halaman rohani.” Dengan demikian, yang harus mudik itu sesungguhnya bukan dalam arti biologis. Coba kita lihat akhir-akhir ini mudik lebaran bukan main luar biasa, sampai “merepotkan” semua pihak. Padahal yang urgens adalah melakukan “mudik spiritual, mudik rohani.”
Sekian dari saya pak, kurang dan lebihnya saya mohon maaf.
WASSSS........
3 comments:
wesssssss...... aRtikel mou kouereeeeeeeennnnnnn
teyuz bwat yang lebih bagoeeesss lagiii
wasssssss
ass.......
hey,mkSi dA cmNt K BlOgQ....
MkNa iDuL FtRim tLaLu brAd bWd DMnGrti....
kY BhSaNY UsTdZ jA...
tP GpP c...
kn bYaR Lbi kReN gTu...
gaNbAtTe dE bWD BlOgNy...
wass....
yups unutk pemaknaannya dah benar... tp masalah mudik itu kn ada tujuannya.. tidak sekedr mudik.. seorang yg mudik itu ingin menyambung tali silaturrahmi.. bukankah itu wajib dilakukan dlm Islam... jd kurang tpat sekali kalu dikatakan merepaotkan semua pihak... tu mlah menjadi ajang pencari phala bagi semua orang (ta'awun) di sisi lain membantu ekonomi banyak orang (angkutan umum, kerata, bandar, de el el..)
Oke gitu dulu Mas... met kanal yaa.
Post a Comment